Pertama kali dirilis
pada tahun 2006 Linux Mint beredar dengan versi 1.0 “Ada” Versi ini
masih dalam tahap beta. Pertama kali rilis Distro ini kurang mendapatkan
perhatian, mungkin karena versi ini masih tahap beta dan tidak pernah
dirilis dalam versi yang lebih stabil sehingga distro ini kurang
dikenal. Dengan kemunculan Linux Mint 2.0 “Barbara” selang beberapa
bulan kemudian, Linux Mint mulai mendapat perhatian dari kalangan
komunitas Linux. Dengan adanya komunitas tersendiri bagi pengguna Linux
Mint Distro ini merilis beberapa versi yang boleh dikatakan sukses pada
rentang 2006 – 2008. Sejak muncul “Barbara”, 5 versi Linux Mint telah
dirilis antara lain versi 2.1 “Bea”, 2.2 “Bianca”, 3.0 “Cassandra”, 3.1
“Celena dan 4.0 “Daryna”.
Versi 2.0 “Barbara” merupakan turunan Ubuntu 6.10, dengan
menggunakan paket repositoris dari Ubuntu Linux Mint membangun
Codebasenya sendiri. Mulai versi 2.0 tersebut Linux Mint menggunakan
Codebasenya sendiri, setiap versi yang dirilis selalu menggunakan versi
sebelumnya dari Linux Mint itu sendiri. Tetapi untuk repositorinya bisa
menggunakan versi terbaru dari Ubuntu. Sebenarnya system distro ini
tidak benar-benar bercabang, pembuatan dasar dari dua system ini (Linux
Mint dan Ubuntu) hampir identik dan sudah pasti aplikasi yang digunakan
salah satu system cocok dengan system yang satu.
Pada tahun 2008 ketika akan merilis versi 5.0 “Elyssa”
Linux Mint mengadopsi siklus rilis Ubuntu. Dan Pada tahun yang sama
pula, untuk meningkatkan kesesuaian antara 2 system, Linux Mint tidak
lagi menggunakan Codebasenya lagi. Sejak versi 6.0 “Felicia” Linux Mint
tidak lagi dibangun menggunakan Codebase terdahulunya (versi 5.0
“Elyssa) tetapi dibangun mengikuti Codebase dari versi terbaru Ubuntu.
Jadi setiap kali Ubuntu merilis versi terbarunya, Codebasenya digunakan
untuk membangun Linux Mint untuk versi berikutnya juga. kira-kira
sekitar 1 bulan setelah Ubuntu rilis pasti Linux Mint akan merilis versi
terbarunya.
2010 Linux Mint mengeluarkan versi Debian, tidak seperti
versi yang lain yang menggunakan Ubuntu sebagai dasar. Versi ini
menggunakan Debian sebagai dasar Code basenya. Jadi untuk rilis dan
paketnya pun tidak terikat dengan Ubuntu sama sekali. Ini tidak berarti
Linux Mint versi Ubuntu tidak lagi dirilis, masih tetap dirilis tetapi
bertambah satu lagi versinya, yaitu yang berdasar pada Debian. Sampai
sekarang Linux Mint sudah mencapai versi 15 “Olivia” yang baru saja
rilis bulan Mei 2013.
(Sumber : Buku Panduan Linux Mint)
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Operasi Linux Mint
Beberapa kelebihan dari distro ini antara lain :
Penggunaannya memudahkan user karena mint merupakan turunan
dari ubuntu jadi toolsnya pun hampir sama dengan ubuntu.Proses
instalasi terbilang mudah.Biasanya space yang dibutuhkan untuk memasang
Linux Mint tidak terlalu besar.Tampilannya menarik dan elegant.Merupakan
Linux yang banyak dipergunakan kebanyakan orang.
Selain kelebihan ada juga kekurangan dari Linux Mint, antara lain :
Sedikit rumit dalam proses instalasi program atau aplikasi
tertentu.Pemilihan software/aplikasi yang kurang memadai untuk Mint
sehingga kebanyakan software yang di pasang di linux satu ini sering
mengalami hang atau not responding.Terkadang linux yang satu ini selalu
rilis update an terbaru jadi sedikit membingungkan.
0 komentar:
Posting Komentar